12:12 AM
0

Shalom!

Saya pernah menonton wayang di pawagam mahupun di tv, mengisahkan tentang seorang raja yang menyamar menjadi rakyat biasa.
Tujuannya adalah menyiasat sendiri keadaan hidup rakyatnya dan mengenal pasti apakah benar para pegawainya menjalankan tugas dengan amanah dan saksama. 
Apabila ada diantaranya yang didapatinya melanggar hukum, maka ditangkap lalu raja itu sendiri yang menjadi hakimnya. Babak menarik ketika pesalah tidak mengakuinya, namun apabila raja memperkenalkan dirinya, bagaimana ia pernah hidup sebagai rakyat biasa bergaul dengannya, saat itulah disedarinya tiada yang dapat disembunyikannya lagi.

Ini kisah tentang raja yang menyamar, tapi bagaimana pula dengan raja yang terang-terangan memperkenalkan diriNya namun kita tolak? Dia memperkenalkan diriNya bahkan telah mati untuk memulihkan hubungan antara Allah dengan manusia di kayu salib? Apabila Dia duduk sebagai Hakim nanti, dapatkah kita berdalih lagi?
Sekarang kita menuduh Dia ini palsu dan penyamar. Tapi Dia dengan adil dan tak bersembunyi tentang diriNya, apakah kita punyai alasan untuk berkata; "kalaulah saya tahu bahwa Tuanku adalah Raja, sudah tentu saya sembah."
Kesempatan masih ada tapi hanya selagi ada diatas bumi ini.

Sebab, mahkota yang kita terima di Sorga, harus dimenangi di bumi.

Alkitab berkata;
Yohanes:
3:13. Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15. supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.
3:16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17. Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Dalam Filipi;
2:6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7. melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Segala kemuliaan hanya bagi Dia, Yesus Kristus....!


Sumber - FB Alberth Yasin

0 comments:

Post a Comment